Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kebutuhan Gizi Harian Setiap Kita Berbeda
“Jangan lupa makan yang banyak biar sehat, ya!”
“Makanmu dikit banget, emang kenyang?”
“Makanmu kok banyak banget kayak porsi kuli bangunan, sih. Ati-ati lho, obesitas entar!”
Wah, ada yang kurang tepat dari kalimat-kalimat di atas, nih. Kita bahas satu-satu, yuk. Kalimat yang pertama, yang benar seharusnya adalah makanlah yang cukup, bukan makanlah yang banyak. Sebab, saat makan kita cukup, kebutuhan gizi harian kita terpenuhi, maka akan kita dapati kondisi sehat bagi fisik kita. Sedangkan kalimat kedua dan ketiga, seberapa porsi makan ideal bagi setiap orang itu tidaklah bisa dipukul rata. Bisa saja yang menurut kita terlalu sedikit, itu cukup saja bagi orang lain, dan sebaliknya.
Menurut Kemenkes RI, kebutuhan gizi
adalah jumlah zat gizi minimal yang dibutuhkan oleh masing-masing orang. Jumlah
yang dibutuhkan tiap individu berbeda-beda, bergantung pada beberapa faktor,
seperti : usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, tingkat aktivitas
fisik, dan kondisi tubuh masing-masing. Maka, agar bisa mengetahui sebaiknya
dalam sehari kita mengonsumsi apa saja untuk memenuhi kebutuhan gizi harian,
kita harus tahu lebih dulu berapa kebutuhan harian masing-masing zat gizi untuk
tubuh kita, ya. Nah, lalu bagaimanakah cara menghitung kebutuhan gizi harian
itu?
Perlu kita ketahui, kebutuhan yang
paling utama dan besar porsinya untuk kita asup adalah zat gizi makro yang
terdiri dari : karbohidrat, protein, dan lemak. Sumber makanan dari ketiga zat
gizi ini sangat dibutuhkan tubuh kita, terutama untuk menjadi energi kita dalam
beraktivitas. Satuan untuk menunjukkan
jumlah energi yang terkandung di dalam makanan atau minuman yang kita konsumsi
itu disebut kalori. Sebanyak apa tubuh kita mengasup kalori serta seberapa banyak
membakarnya untuk dijadikan energi itulah yang berdampak pada BB (Berat Badan)
kita. Akankah mengalami penambahan, penurunan, atau stabil.
Sebenarnya, kalori ini sangat
penting. Kalori merupakan sumber energi tubuh, untuk membantu maka sel-sel dan organ tubuh menjalankan
fungsinya dengan baik. Namun, asupan kalori ini sangat perlu kita perhatikan.
Sebab jika terlalu banyak akan menimbulkan masalah dan jika terlalu sedikit
juga akan menimbulkan masalah. Keseimbangan berupa BB yang stabil akan didapat
saat asupan kalori yang masuk ke tubuh dan kalori yang terbakar dalam aktivitas
fisik harian kita seimbang. Saat kita ingin menaikkan berat badan, maka
haruslah menambah asupan kalori harian secara berkala dan tidak menambah beban
aktivitas fisik. Begitu pula saat kita ingin menurunkan, harus mengurangi
asupan kalori secara berkala dan meningkatkan aktivitas fisik harian.
Oke kembali ke cara perhitungan
kebutuhan kalori harian kita,
ya. Terdapat beberapa rumus yang dapat digunakan untuk
menghitung kebutuhan kalori. Rumus yang biasa digunakan para ahli gizi salah
satunya yaitu rumus Harris-Benedict. Rumus ini membuat kita
tahu berapakah Basal Metabolic Rate atau BMR kita. BMR yaitu jumlah
minimal kebutuhan tubuh agar semua organ dan sistem di dalam tubuh berfungsi
dengan baik. Data yang diperlukan untuk menggunakan rumus ini adalah usia,
jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan. Rumusnya adalah sebagai berikut.
Laki-laki = 66 + (13,7 x BB) + (5 x
TB) – (6,8 x U)
Perempuan = 665 + (9,6 x BB) + (1,8
x TB) – (4,7 x U)
Ket : BB = berat badan dalam kg, TB
= tinggi badan dalam cm, dan U = Usia dalam tahun
Nah, ketika kita sudah mengetahui
BMR kita, untuk menghitung kebutuhan energi harian maka BMR itu dikalikan
dengan faktor aktivitas fisik dan faktor stres. Kategori faktor aktivitasnya
yaitu bedrest (1,2); ringan (1,3); sedang (1,4); dan tinggi (1,5).
Sedangkan kategori untuk faktor stres yaitu ringan (1,3); sedang (1,5); berat
(2); dan stres karena kanker (1,6).
Kebutuhan total kalori harian = BMR
x faktor aktivitas x faktor stres
Selanjutnya, kita bisa menghitung
nih berapa kebutuhan karbohidrat, lemak, dan protein harian kita. Cara mudahnya
sebagai berikut :
Kebutuhan karbohidrat = 60-75% x kebutuhan total kalori
harian (1 gram karbohidrat sama dengan 4 kalori)
Kebutuhan lemak = 10-25% x kebutuhan total kalori
harian (1 gram lemak sama dengan 9 kalori)
Kebutuhan protein = 10-15% x kebutuhan total kalori
harian (1 gram protein sama dengan 4 kalori)
Pastikan ketika kita memilih angka
persentase dalam range tersebut jika dijumlahkan adalah 100%. Kini kita sudah
bisa menghitung berapa kebutuhan zat gizi utama pembentuk energi untuk tubuh
kita. Jangan lupa untuk menambahkan buah dan sayur-sayuran dalam makanan harian
kita sebagai sumber pemenuh kebutuhan zat gizi mikro kita, yaitu vitamin dan
mineral. Meskipun tubuh kita tidak membutuhkan vitamin dan mineral sebanyak
karbohidrat, lemak, dan protein, akan tetapi jika kita kekurangan salah satunya
juga akan dapat menimbulkan masalah kesehatan, ya!
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar