Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Gizi Seimbang di Masa Pandemi Covid-19
Penulis: Izzati Hayu Andari
Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh novel coronavirus SARS-nCoV-2. Virus ini telah menyebar ke beberapa negara di dunia sehingga WHO mendeklarasikan penyebaran wabah ini sebagai pandemi. Pada manusia, beberapa coronavirus menyebabkan infeksi pernapasan, mulai dari gejala flu pada umumnya hingga infeksi pernapasan yang lebih parah seperti sindrom MERS dan SARS.
Penyebaran: penyakit ini dapat ditularkan dari orang ke orang melalui droplet yang keluar dari hidung atau mulut orang yang telah terinfeksi virus covid-19. Jika orang yang terinfeksi virus ini batuk, maka droplet yang keluar dari mulut orang tersebut dapat jatuh ke benda atau permukaan lain di sekitarnya. Dari sinilah dapat bertambah penularan dari orang ke orang jika tidak menerapkan etika batuk/bersin dan cuci tangan pakai sabun yang benar.
Meskipun hingga saat ini, belum ditemukan bukti bahwa suatu bahan makanan tertentu dapat mengurangi risiko infeksi akut seperti Covid-19, namun diketahui bahwa pola makan yang sehat, melakukan aktivitas fisik secara rutin, mengelola tingkat stres, dan waktu tidur yang cukup dapat menjaga sistem kekebalan tubuh kita agar kuat.
Sistem imun/kekebalan tubuh manusia berfungsi untuk melindungi jaringan tubuh yang sehat dari faktor pemicu penyakit seperti jamur, bakteri, dan virus, serta juga berfungsi untuk menghasilkan antibodi. Zat gizi yang memadai dan tepat, dibutuhkan tubuh agar sel dapat berfungsi secara optimal. Sistem imun yang teraktivasi dengan baik, dapat dengan efektif merespon adanya patogen (zat pembawa penyakit) yang masuk ke dalam tubuh.
Secara umum, kekurangan beberapa zat gizi berdampak pada gangguan respon imun dan penggantian sel/jaringan tubuh yang rusak. Asupan gizi yang baik merupakan salah satu faktor yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Beberapa zat gizi baik mikro dan makro diketahui memiliki peran spesifik untuk mendukung sistem imun bekerja dengan efektif. Berikut beberapa zat gizi mikro yang dapat mendukung kerja sistem imun, di antaranya:
- Vitamin A: dapat membantu mengatur sistem kekebalan tubuh dengan cara menjaga permukaan kulit dan jaringan di mulut, lambung, usus, dan sistem pernapasan agar tetap sehat. Vitamin A ini dapat ditemukan di berbagai bahan makanan seperti wortel, brokoli, bayam, ubi jalar, paprika merah, telur, dan makanan yang diberi label penambahan/fortifikasi vitamin A.
- Vitamin C: membantu meningkatkan kekebalan tubuh dengan cara merangsang pembentukan antibodi. Bahan makanan yang mengandung vitamin C antara lain jeruk, pepaya, tomat, jambu biji dan stroberi.
- Vitamin E: berfungsi sebagai antioksidan, yaitu untuk membantu menetralkan radikal bebas. Vitamin E ini bisa didapatkan dari sumber kacang-kacangan, biji-bijian/sereal, sayuran hijau, dan minyak sayur.
- Seng/Zinc: membantu sistem kekebalan tubuh agar bekerja dengan baik dan membantu proses penyembuhan luka. Seng banyak ditemui dalam makanan laut, daging ayam, daging sapi tanpa lemak, susu, poduk gandum, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Banyak ya zat gizi mikro yang diperlukan? Maka dari itu, Kemenkes RI memberikan anjuran kepada masyarakat untuk mengkonsumsi buah dan sayur di setiap kali waktu makan; dengan besar porsi buah dan sayur sebanyak ½ dari semua bagian isi piring. Ini dia anjurannya:
Jadi, penggunaan suplemen bisa lebih bijak lagi ya, supaya kita tidak over buying suplemen di pasaran.
Namun, untuk beberapa orang dengan kondisi kesehtan tertentu, yang membutuhkan terapi pemberian vitamin dosis tinggi, seperti terapi pemberian vitamin C dosis tinggi itu diberikan karena adanya indikasi medis tertentu, seperti pasien dengan kondisi kritis. Jika kita termasuk ke dalam salah satu kriteria orang dengan indikasi medis tertentu, maka diperlukan. Yang bisa menentukan perlu atau tidaknya, harap menghubungi tenaga medis ya, agar tepat dan tidak sekadar mengira-ngira saja ☺
Berapa sih dosis kebutuhan harian orang normal?
Berdasarkan data dari Angka Kecukupan Gizi orang Indonesia, disebutkan bahwa dosis harian normal (dewasa usia 30-49 tahun) untuk vitamin A sebesar 600-650 RE/hari, vitamin C sebesar 75-90 mg/hari, vitamin E sebesar 15 mcg/hari, dan Seng sebesar 8-11 mg/hari. Coba dibandingkan dengan suplemen yang dijual di pasaran, besarannya berbeda jauh ya.
Contoh anjuran penerapan isi piringku, dapat dilihat pada gambar berikut:
Mari menjaga kesehatan diri dan keluarga dengan menerapkan pola hidup sehat. Ingat anjuran Kemenkes untuk melakukan GERMAS ☺
Referensi:
(Childs, CE, Calder, P.C, Miles, E.A. Diet and Immune Function. 2019. Nutrients:11, 1933. Nutrients 2019, 11, 1933; doi:10.3390/nu11081933)
(Ibrahim, K.S and El-Sayed, E.M. Potential Role of Nutrients on Immunity. 2016. International Food Research Journal, 23 (2): 464-474.
Understanding Nutrition and Immunity in Disease Management (Science Direct).
Komentar
Posting Komentar